Rabu, 01 Januari 2020

Hati-Hati WA dikloning/dibajak


Aplikasi berbagi pesan WhatsApp memang memiliki fitur end-to-end enkripsi yang membuat pesan tak bisa dibaca oleh orang lain. Namun hal ini ternyata tidak cukup, sebab akun WhatsApp masih bisa dikloning untuk melakukan tindakan jahat.
Untuk memudahkan penggunaan, banyak aplikasi kloning WhatsApp yang memanfaatkan layanan WhatsApp web di Android dan iOS. Sehingga, peretas bisa selalu memantau pesan yang masuk dan keluar dari akun WhatsApp tertentu dari ponsel mereka. Sebab, sejatinya WhatsApp web hanya diperuntukkan bagi peramban di perangkat desktop.

Namun, untuk bisa mengkloning WhatsApp seseorang, pelaku mesti memindai QRcode yang ada di aplikasi pengkloning dengan aplikasi WhatsApp korban. Sehingga, perlu akses fisik atas ponsel korban. Setelah itu, seluruh percakapan yang terjadi di aplikasi WhatsApp korban bisa selalu dipantau. Bahkan pelaku juga bisa membalas pesan kepada kontak korban seolah-olah itu adalah pesan dari korban.
Cara ini sebenarnya bisa digunakan untuk bermacam kebutuhan.
Pertama, misalkan pengguna ingin memakai satu akun WhatsApp yang sama di dua ponsel berbeda. Sebab, WhatsApp tidak mengizinkan satu nomor dipakai di dua perangkat. Ketika nomor yang sama didaftarkan di perangkat berbeda, maka akun nomor tersebut di ponsel sebelumnya akan tertutup dan tak bisa digunakan.

Kedua, digunakan untuk memata-matai seseorang dan mengirim pesan atas nama orang tersebut. Biasanya hal ini digunakan untuk memantau pesan yang masuk di WhatsApp orang terdekat, seperti suami atau pacar.

Ciri-ciri akun WhatsApp dibajak? Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, berikut beberapa hal yang patut diperhatikan.

1. Keluar dari akun WhatsApp dengan sendirinya

WhatsApp tak bisa digunakan pada dua ponsel bersamaan. Sehingga jika nomor yang sama digunakan pada perangkat lain, maka WhatsApp akan mengirimkan kode OTP ke nomor ponsel yang didaftarkan.

Jika pengguna tiba-tiba menerima kode OTP dan keluar dari aplikasi WhatsApp mereka dengan sendirinya ada kemungkinan nomor mereka dikloning oleh orang lain. Tapi, untuk melakukan kloning nomor, pelaku mesti memiliki akses terhadap kartu SIM korban untuk melakukan pengkloningan.
2. Pesan telah terbaca

Jika Anda pernah menemukan tanda pesan sudah terbaca padahal belum pernah Anda buka, bisa jadi akun WhatsApp Anda telah dikloning. Pesan sudah terbaca ditandai dengan dua centang biru dibagian kanan bawah pesan. Tanda ini bisa dinonaktifkan di bagian pengaturan. Jika tanda ini tak diaktifkan, maka pengguna tak bisa melihat apakah pesan sudah terbaca atau belum.

3. Mengirim pesan yang tidak dikirim pengguna

Jika ada pesan yang dikirim ke kontak tertentu tanpa sepengetahuan kita, bisa jadi akun WhatsApp Anda telah dibajak.

4. Online padahal non-aktif

Jika akun pengguna tampak online di aplikasi WhatsApp orang lain, padahal kita tidak sedang membuka aplikasi WhatsApp di ponsel ataupun WhatsApp web.
5. Log perangkat yang tidak dikenal

Perhatikan perangkat apa saja yang mengakses WhatsApp Anda menggunakan WhatsApp web. Jika ada perangkat yang tidak dikenal, tutup akses dari perangkat tersebut. Berikut caranya;

Android:
- Pada tab Chat, ketuk menu pada titik tiga di kanan atas.
- Pilih WhatsApp Web
- Cek perangkat yang terhubung, jika ada perangkat tidak dikenal, pilih keluar (log out) dari perangkat atau pilih keluar dari semua perangkat.
iOS:
- Pilh Seting atau Pengaturan di kanan bawah
- Pilih WhatsApp Web/ Desktop
- Cek perangkat yang terhubung, jika ada perangkat tak dikenal geser kanan dan pilih log out atau pilih keluara dari seluruh perangkat. 

Bagaimana meminimalisir agar apalikasi pesan Anda tidak bisa dibajak?
Juru Bicara Facebook Indonesia menjelaskan bahwa kemungkinan akun WhatsApp dibajak karena ada fitur keamanan yang tidak diaktifkan. "Kemungkinan terbesar adalah peretas daftar aplikasi WhatsApp pakai nomornya pengguna. Dan karena fitur two factor authentication-nya tidak diaktifkan, jadi tidak ada proses verifikasinya," ujar Juru Bicara Facebook Indonesia, Juli 2019 lalu.
Untuk mengaktifkan fitur verisikasi dua faktor pengguna cukup membuka ikon tiga titik di kanan atas, lalu pilih Setelan atau Pengaturan. Lalu pilih Akun, kemudian pilih verifikasi dua langkah, selanjutnya masukkan 6 digit angka yang dikirim ke nomor pendaftaran WA.
Jika WA kita sudah lama didaftarkan, sementara belum difverifikasi dan kita lupa dengan 6 digit angka yang dikirim saat kita mendaftar maka jangan panik dulu. Caranya adalah dengan menghapus akun WA dan membuat akun baru, maka kode verifikasi akan dikirim ke nomor WA yang baru dibuat. Masalahnya adalah ketika kita menhapus akun WA yang lama maka seluruh chat yang ada akan ikut terhapus. Agar chat bisa diselamatkan maka sebelum menghapus akun WA kita harus mencadangkan semua chat. Caranya masuk ke akun WA tekan titik tiga di pojok kanan atas pilih setting/setelan  lalu klik chat, disitu ada pilihan Cadangan chat lalu klik. Cadangan chat akan disimpan di Google Drive. (abee) 

0 komentar: